Admin
01 Juli 2024 - 14:55 WIB
1452
Magister Ilmu Tanah MIT (MIT) Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan Kegiatan Temu Pemangku Kepentingan dengan Akademisi pada hari Kamis (20/6). Kegiatan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Azar Maas, M.Sc (Guru Besar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM) sebagai narasumber. Pada kegiatan tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta dan disambut oleh Koordinator Program Studi MIT Prof. Dr. Ir. Moch. Nurcholis., MAgr. Sebagai moderator adalah Dr. Ir. Susila Herlambang., MSi. (Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta). Kegiatan ini bertujuan memberikan wadah bagi Para Akademisi dan Pemangku Kepentingan dalam membahas beberapa issu terkini berkaitan dengan Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berbasis Potensi dan Kewilayahan dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan, antara lain :
- Dinamika kadar karbon di alam menjadi sangat penting.
- Tanah secara kuantitatif dan kualitaif semakin menurun. Tanah terbentuk dalam waktu lama atau secara evolusi, kemudian kerusakan yang terjadi karena revolusi, kita dalam melakukan perbaikan tdk bisa cepat, dan tidak bisa pulih 100%;
- Pemanfaatan lahan perlu memperhatikan prinsip gentong;
- Perlu memahami karakterisitk tanah tentang kimia, fisika, biologi dasar;
- Tanah tidak boleh dalam keadaan bare (terbuka);
- Pemanfaatan lahan harus sesuai dengan potensi dan kekurangan.
- Perlu ada peraturan yang mengatur pemanfaatan lahan secara spasial dan maslahat bagi masyarakat;
- Diperlukan penambahan pengetahuan kedalam mata kuliah pilihan untuk memperkaya pengetahuan yang actual.
- Tumbuhan sebagai jenis makhluk hidup yang mampu memanfaatkan CO2 untuk memproduksi biomassa.
- Pengembangan pertanian organik perlu memahami kecukupan unsur hara makro, perlu 2 sd 3 kali lebih luas untuk pencukupan kebutuhan pangan. Perlu melakukan perputaran biomassa. Utk kohe, kalau diolah menjadi CH4, terjadi juga kehilangan S dan N.
- Pengomposan 2 bulan selesai, pembentukan biomassa perlu 4 bulan. Sehingga sulit untuk meningkatkan kadar C dalam tanah.
- Pada zaman holosen terjadi peningkatan air muka laut, sehingga terjadi penyusupan air laut kedarat. Kemudian ada aliran sungai dari hulu ke cekungan. Ada sumber S dari laut, dan Fe dr darat, yang kemudian membentuk pirit (FeS2). Dengan pembuatan saluran maka terjadi oksidasi pirit menyebabkan tanah sulfat masam. Perlu hati-hati dalam mengelola lahan utk food estate.
Kegiatan Temu Pemangku Kepentingan dengan Akademisi diakhiri dengan diskusi dan pemberian cenderamata kepada narasumber. (EA/ANS)